PRINSIP PERIODISASI
SPORT COACHING EDUCATION
Model periodisasi klasik ini bisa tercipta atas kontrol ketat yang hanya bisa dilakukan di negara berpaham sosialis. Karena di masa lalu paham sosialis menjadi faktor penentu utama dari model periodisasi klasik, ketika jadwal kompetisi di sikapi dengan hati-hati dalam perencanaanya. Jika seorang kandidat atlet elite telah masuk ke dalam skenario pembinaan jangka panjang. Maka atlet tersebut akan mendapat kontrol ketat dalam segala aspek kehidupannya, sesuatu hal yang mungkin sulit diterapkan di negara non-sosialis. Namun model ala Uni Soviet ini memberi inspirasi pada negara sosialis lainnya seperti Jerman Timur, China, Kuba, dan Korea selatan yang memodifikasi model ini lalu menerapkannya dengan sukses.
Teori perencanaan latihan mengenai konsep periodisasi dan prinsip-prinsip terminologi periodisasi merupakan sebuah pembahasan penting untuk di jelaskan. oleh karena itu, berikut rangkuman materi tentang teori perencanaan latihan dan/atau periodisasi latihan :
1. Konsep Periodisasi
Periodisasi adalah fondasi dari program latihan seorang atlet. Termonologi periodizatiation adalah berasal dari kata period, yang dapat menggambarkan porsi atau pembagian waktu. Periodisasi adalah metode dimana latihan dibagi kedalam bagian terkecil, mudah mengatur bagian–bagian yang dilakukan, dimana bagian–bagian tersebut disebut sebagai fase latihan.
Beberapa aspek konsep periodisasi yang harus di pahami oleh para pelatih, di antara nya sebagai berikut :
Periodisasi adalah fondasi dari program latihan seorang atlet. Termonologi periodizatiation adalah berasal dari kata period, yang dapat menggambarkan porsi atau pembagian waktu. Periodisasi adalah metode dimana latihan dibagi kedalam bagian terkecil, mudah mengatur bagian–bagian yang dilakukan, dimana bagian–bagian tersebut disebut sebagai fase latihan.
Beberapa aspek konsep periodisasi yang harus di pahami oleh para pelatih, di antara nya sebagai berikut :
- Menggunakan pendekatan sistimatis.
- Strategi yang mendistribusikan beban latihan.
- Kepastian struktur progres latihan.
- Rangkaian pengembangan lewat pendekatan kelompok tahapan latihan, dan eksekusi akhir.
- Seluruh komponen latihan harus mempunyai tujuan.
- Menentukan target spesifik kompetisi.
- Refleksi proses adatasi yang naik turun secara alamiah.
- Manipulasi sistimatis daripada variabel volume, intensitas dan kepadatan latihan.
- Metode mengawasi latihan dan evaluasi terhadap hasil daripada kompetisi.
2. Pelatihan Performa Tinggi (High Performance Program)
a. Strenghth and Conditioning Program
a. Strenghth and Conditioning Program
- S&C program.
- Prehab atau Rehab.
- Program secara individualisasi sesuai dengan profiling yang terkini.
- Bersama-sama pelatih teknik berdiskusi dan menyepakati besarnya beban latihan (TL) setiap micro.
- Kuantifikasi Training Load (TL).
- Fetigue monitoring.
- Recovery Management.
- General nutrition.
- Hidrasi.
- Suplementasi.
3. Prinsip-Prinsip Terminologi Periodirisasi
Dimulai dengan melafalkan sasaran dan target, Kematangan di tiap tahapan latihan harus dicapai sebelum perencanaan bergerak ke tingkatan berikut. Inilah faktor paling krusial terutama dalam aspek pengembangan teknik. Tingkat kemajuan latihan tidak sejalan lurus. Dibutuhkan gambaran jelas profil atlet. Hal yang penting dalam prinsip progresif adalah bahwa tujuan akhir dicapai melalui proses.
- Prinsip Progresif
Dimulai dengan melafalkan sasaran dan target, Kematangan di tiap tahapan latihan harus dicapai sebelum perencanaan bergerak ke tingkatan berikut. Inilah faktor paling krusial terutama dalam aspek pengembangan teknik. Tingkat kemajuan latihan tidak sejalan lurus. Dibutuhkan gambaran jelas profil atlet. Hal yang penting dalam prinsip progresif adalah bahwa tujuan akhir dicapai melalui proses.
- Prinsip Akumulasi
- Prinsip Variasi
- Prinsip Konteks
- Prinsip Beban lebih (Overload)
No comments:
Post a Comment