Friday, 1 May 2020

PRINSIP PERIODISASI

SPORT COACHING EDUCATION

        Perkembangan olahraga internasional yang kini sangat berbeda dari 2-3 dekade yang lalu. Pada saat itu olimpiade di tempatkan sebagai tingkat kejuaraan yang tertinggi. Saat ini frekuensi kejuaraan dunia begitu tinggi di berbagai cabang olahraga, jadwal kompetisi pada level elite (Atlet Internasional) di hampir setiap cabang olahraga sangat padat. Akibatnya terminologi tentang periodisasi persiapan umum menjadi semakin sulit untuk di definisikan. Implementasi konsep periodisasi dari Uni Soviet atau Rusia telah terbukti memilik dampak yang sangat ampuh dan bisa dilihat dari performa atlet mereka yang “tidak tersentuh” atau sangat unggul saat tampil perdana di Olimpiade 1952 sampai uni soviet di bubarkan pada tahun 1991. Akan tetapi para atlet dan pelatih harus berhati-hati dan saksama dalam menyikapi kesuksesan tersebut. Pada kenyataannya kondisi tersebut tidak dapat dipisahkan dari kontrol ketat dalam kehidupan atlet dan proses itu menciptakan kunci sukses tentang model periodisasi klasik.

        Model periodisasi klasik ini bisa tercipta atas kontrol ketat yang hanya bisa dilakukan di negara berpaham sosialis. Karena di masa lalu paham sosialis menjadi faktor penentu utama dari model periodisasi klasik, ketika jadwal kompetisi di sikapi dengan hati-hati dalam perencanaanya. Jika seorang kandidat atlet elite telah masuk ke dalam skenario pembinaan jangka panjang. Maka atlet tersebut akan mendapat kontrol ketat dalam segala aspek kehidupannya, sesuatu hal yang mungkin sulit diterapkan di negara non-sosialis. Namun model ala Uni Soviet ini memberi inspirasi pada negara sosialis lainnya seperti Jerman Timur, China, Kuba, dan Korea selatan yang memodifikasi model ini lalu menerapkannya dengan sukses.


​        Teori perencanaan latihan mengenai konsep periodisasi dan prinsip-prinsip terminologi periodisasi merupakan sebuah pembahasan penting untuk di jelaskan. oleh karena itu, berikut rangkuman materi tentang teori perencanaan latihan dan/atau periodisasi latihan :
1. Konsep Periodisasi
Periodisasi adalah fondasi dari program latihan seorang atlet. Termonologi periodizatiation adalah berasal dari kata period, yang dapat menggambarkan porsi atau pembagian waktu. Periodisasi adalah metode dimana latihan dibagi kedalam bagian terkecil, mudah mengatur bagian–bagian yang dilakukan, dimana bagian–bagian tersebut disebut sebagai fase latihan.


Beberapa aspek konsep periodisasi yang harus di pahami oleh para pelatih, di antara nya sebagai berikut :
  • Menggunakan pendekatan sistimatis.
  • Strategi yang mendistribusikan beban latihan.
  • Kepastian struktur progres latihan.
  • Rangkaian pengembangan lewat pendekatan kelompok tahapan latihan, dan eksekusi akhir.
  • Seluruh komponen latihan harus mempunyai tujuan.
  • Menentukan target spesifik kompetisi.
  • Refleksi proses adatasi yang naik turun secara alamiah.
  • Manipulasi sistimatis daripada variabel volume, intensitas dan kepadatan latihan.
  • Metode mengawasi latihan dan evaluasi terhadap hasil daripada kompetisi.
Picture
Picture
2. Pelatihan Performa Tinggi (High Performance Program)
     a.  Strenghth and Conditioning Program
  •  S&C program.
  •  Prehab atau Rehab.
  •  Program secara individualisasi sesuai dengan profiling yang terkini.
  •  Bersama-sama pelatih teknik berdiskusi dan menyepakati besarnya beban latihan (TL) setiap micro.
     b. Monitoring Fatique or Recovery
  •  Kuantifikasi Training Load (TL).
  •  Fetigue monitoring.
  •  Recovery Management.
     c.  Performance Nutrition
  • General nutrition.
  •  Hidrasi.
  •  Suplementasi.
3. Prinsip-Prinsip Terminologi Periodirisasi
  • Prinsip Progresif
Prinsip ini adalah prinsip yang paling sering dilanggar. Perencanaan latihan idealnya digelar dari aktivitas dari yang bersifat umum menuju ke yang lebih spesifik. Sebuah langkah dan stalrategi pencapaian menuju yang lebih kompleks. Untuk menjamin tercapainya tingkat kemajuan latihan, setiap langkah perencanaan harus dapat didefinisikan dengan jelas.
Dimulai dengan melafalkan sasaran dan target, Kematangan di tiap tahapan latihan harus dicapai sebelum perencanaan bergerak ke tingkatan berikut. Inilah faktor paling krusial terutama dalam aspek pengembangan teknik. Tingkat kemajuan latihan tidak sejalan lurus. Dibutuhkan gambaran jelas profil atlet. Hal yang penting dalam prinsip progresif adalah bahwa tujuan akhir dicapai melalui proses.
  • Prinsip Akumulasi
Adaptasi atau penyesuai terhadap perbedaan latihan terjadi dalam berbagai tingkatan dan adaptasi akhir latihan merupakan akumulasi sinergis dari respon koletif. Hal yang harus di sadari pelatih adalah satu jenis latihan saja tidak akan menjadikan seorang atlet. Setiap pelatih harus berhati-hati selama proses latihan sampai memberikan dampak terhadap atlet itu sendiri.
  • Prinsip Variasi
Variabel dari volume latihan, intensitas, frekuensi dan pemilihan metode latihan dilakukan dengan manipulasi yang konstan dengan cara yang sistematis. Penting untuk melakukan variasi latihan agar mempermudah proses adaptasi, karena adaptasi tubuh terhadap tekanan/stress latihan berlangsung cepat.
  • Prinsip Konteks
Sebelum menggabungkan suatu metode dalam proses latihan, hal yang mutlak diperhatikan adalah memperhatikan apakah metode yang akan menjadi pilihan cocok dengan konteks dari latihan yang telah dilaksanakan dan perencanaan secara keseluruhan.
  • Prinsip Beban lebih (Overload)
Atlet harus berlatih dengan beban latihan di atas kemampuannya untuk menentukan target penyesuaian fisiologis dan psikologis. Beban lebih hanya dapat dicapai melalui serangkaian manipulasi yang diaplikasikan pada beberapa latihan meliputi volume, jumlah kerja, intensitas, kualitas, dan frekuensi latihan

No comments:

Post a Comment